G.Masyarakat Perkotaan
dan Masyarakat Pedesaan
Pengertian Masyarakat
Beberapa definisi mengenai
masyarakat dari para sarjana, seperti misalnya :
1. R.Linton : Masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka
ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu
2. MJ.Herkovits : Masyarakat
adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup
tertentu
3. J.L.Gilian : Masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi
pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil
4. S.R.Steinmetz : Masyarakat
adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi
pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan
yang erat dan teratur.
5. Hasan Sadily : masyarakat
adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau
sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama
lain.
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat berikut :
1. Harus ada pengumpulan manusia,
dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2. Telah bertempat tinggal dalam
waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3. Adanya aturan-aturan atau
undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan
bersama.
Dipandang dari cara terbentuknya,
masyarakat dapat dibagi dalam :
1. Masyarakat paksaan, misalnya
Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
2. Masyarakat merdeka, yagn
terbagi dalam :
a. Masyarakat nature, yaitu
masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang
bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
b. Masyarakat kultur, yaitu
masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya
koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan sering
disebut urban community
Ada beberapa ciri yang menonjol
pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan keagamaan berkurang
bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting
disini adalah manusia perorangan atau individu
3. Pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak
diperoleh warga kota dari pada warga desa
5. Interaksi yang terjal lebih
banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
6. Pembagian waktu yang lebih
teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7. Perubahan-perubahan sosial
tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh dari luar.
Perbedaan desa dan kota
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki
administrasi nasional
Masyarakat Pedesaan
Yang
dimaksud dengan desa menurut Sukardjo
Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan
geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah
dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain..
Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang
saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang
sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah
agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim,
keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah
bersifat sambilan.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat
desa antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di
antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga
masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat tersebut homogen,
deperti dalam hal mata pencaharian,
agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam
masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang
perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab
bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial.
Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
a. Konflik
b. Kontraversi
c. Kompetisi
d. Kegiatan pada masyarakat
pedesaan
H.Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Kemiskinan
“ Ilmu pengetahuan” lazim
digunakan dalam pengertian sehari-hari,
terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya
identities sendiri-sendiri.
Untuk membuktikan pengetahuan itu
benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
1. Pengetahuan dianggap benar
apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang
terdahulu
2. Pengetahuan dianggap benar
apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
3. Pengetahuan dianggap benar
apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya
memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ;
ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Teknologi
Fenomena teknik pada masyarakat
kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya
tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu
membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal
metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga
dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu
kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik
bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik
melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebudayaan
7. otonomi artinya teknik
berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang denan
pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik
digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi,
artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu
mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang
organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang
manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sektor kehidupan manusia, manusia
semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi
manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Kemiskinan
Garis kemiskinan yang menentukan
batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa
dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap
kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk
bisa hidup secara manusiawi
Studi Kasus Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Misalnya
dalam lapangan pekerjaan, sebagian besar masyarakat pedesaan lebih tertarik
untuk mencari nafkah atau penghasilan di kota, karena di kota lebih luas
lapangan kerjanya dari pada di desa, lain halnya masyarakat kota yang selalu
memilih tempat liburan ketika ingin mendinginkan fikiran dan hati karena
padatnya kehidupan di kota kebanyakan memilih berliburan di daerah - daerah
pedesaan.Jadi kesimpulannya, masyarakat perkotaan secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu pula dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan masyarakat perkotaan, meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang terdapat di dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek negatif yang saling mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan (berkelanjutan).